METROklik – Seniman Malaysia, Jepang dan Tomohon, kolaborasi gelar Pameran Terbuka Seni Rupa “Wanua” bertempat di Michi No Eki Pakewa Tomohon, 11-30 September 2024.
Ketiga seniman tersebut masing-masing Shoo Shie Sulaiman dari Malaysia, Tamaki Ono dari Jepang dan Gerald Pangkerego Tomohon.
Kegiatan ini dihadiri para seniman/pelukis profesional Sulawesi Utara asal Tomohon Arie Tulus, Budiyatmi dan Lucky Lengkong serta mahasiswa dan pencinta seni rupa.
Ada puluhan lukisan dengan berbagai tema dan ukuran yang tergantung di dinding dan diletakkan di meja di ruangan pameran.
Yang menarik perhatian sekira 50-an pengunjung sebagian besar mahasiswa dan peminat seni lukis, adalah karya instalasi yang terbuat dari bambu (bulu).
“Karya ini, kolaborasi dari tiga seniman masing- masing Shoo Shie Sulaiman, Tamaka Ono dan Gheraldy Pangkerego dari Tomohon,” kata seniman Shoo Shie Sulaiman disela-sela Pameran kepada media ini Rabu (11/9/24).
Shooe Shie Sulaiman yang juga seorang dosen seni rupa di Malaysia menjelaskan, dipakainya wadah bambu menjadi media, selain memperkuat eksistensi Tomohon sebuah daerah yang kaya akan bambu, juga masyarakatnya masih tergantung dengan bambu untuk berbagai kebutuhan.
Gheraldy Pangkerego penginisiatif pameran ini menjelaskan, memang kegiatan ini telah direncanakan di Jepang untuk di gelar di Tomohon.
“Tujuan utamanya, menjadikan seni rupa sebagai hal yang biasa di kalangan Masyarakat namun luar biasa untuk di nikmati,” ujar Gheraldy Pangkerego Mahasiswa Jurusan Seni Rupa Universitas Onomichi Jepang.
Dia mengatakan alasan Tomohon dipilih menjadi tempat pameran, karena dia lahir di Tomohon dengan estetika alam yang begitu indah. “Estetika alam ini menjadi pemandangan saya setiap hari. Oleh sebab itu, saya memilih Tomohon sebagai tempat langkah awal ini di mulai,” ucap Gheraldy Pangkerego seniman muda asal Tomohon yang enam tahun lebih menetap di Jepang dan baru kembali di kampung asalnya Kakaskasen.
Sementara Arie Tulus seniman asal Tomohon memberikan apresiasi atas dilaksanakannya pameran ini. “Patut diapresiasi kegiatan pameran seperti ini selain untuk memamerkan karya-karya seni, juga untuk menarik minat para seniman atau pelukis-pelukis pemula lebih bergairah untuk menekuni profesi seni rupa,” ujar Arie Tulus seniman senior yang juga dosen seni rupa di Universitas Negeri Manado.
Turut hadir pelukis asal Manado Hence Poli yang mengapresiasi kegiatan pameran ini. “Salut kegiatan ini bisa digelar; apa lagi menghadirkan seniman dari Malaysia dan Jepang,” kata Poli yang juga seorang jurnalis.
“Baru kali pertama ini kegiatan pameran seni rupa digelar. Salut dan apresiasi kepada penginisiatif,” imbuh Judy Tarek penikmat seni yang juga seorang jurnalis asal Minahasa Selatan.
Pada pameran seni rupa terbuka ini dipamerkan juga karya-karya seni lukis dari para seniman antara lain; Arie Tulus, Budiyatmi, Sonny dan Lucky Lengkong, Acip. (hep/*)