METROklik Tondano –Direktur PDAM Minahasa, Arnold Winowatan SH DEA melalui Kabag Teknik Franky Kumaat ST, memberikan penjelasan terkait banyaknya keluhan warga terkait air bersih.
Saat diwawancara sejumlah wartawan di ruang kerjanya, Kamis (03/10/2019) Kumaat mengatakan pihak PDAM sendiri tidak akan membiarkan jika ada kerusakan.
“Jika dari unit terkendala personil dengan pembiayaan perbaikan, maka dari pusat yang akan turun untuk memperbaiki,” jelasnya.
Biasanya, lanjut dia, kalau kerusakan kecil di unit pekerjaan pelayanan dibawah Rp 1 juta, itu langsung dikerjakan. Kebanyakan kalau dipompa itu laher, penggantian laher ini rutin dilakukan setiap 3 bulan diperbaiki dan itu kalau ada laporan dari unit.
“Tetapi kalau ada kerusakan berat, kami dari PDAM pusat segera mengusulkan di instansi terkait dengan menyurat ke balai sungai atau balai cipta karya untuk diadakan penggantian,” terang Kumaat.
Dikatakannya, kerusakan berat yang dimaksud ini jika pompa hangus dan tidak bisa diperbaiki. Maka harus diganti pompa baru. Di danau Tondano ada 2 pompa yang hangus dan tidak bisa diperbaiki. Pompa yang hangus itu pompa celup yang didalam air di danau Tondano. Biaya 1 pompa itu mencapai Rp 300 juta. Tapi Kalau pompa yang di atas jika hangus masih bisa kita perbaiki dalam satu Minggu sudah selesai.
“Kalau ada anggaran tambahan bisa saja tahun ini tapi kalau tidak tahun depan, tapi di Danau Tondano kerusakan dari tahun lalu. Tahun ini sebelum bulan Desember pasti sudah ada ganti, sekarang balai cipta karya sementara kerja,” ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakannya, PDAM Minahasa ada 15 Instalasi pompa. dan Ini ada bantuan dari pemerintah daerah untuk cadangan pengadaan pompa. “Saat ini kami sementara menunggu cadangan untuk pengadaan pompa. Mana yang lebih dulu, dari provinsi atau pemerintah Daerah,” terangnya. [rensy]
Editor : Gaudentius