METROklik – Dusun Jauh Pelita, Desa Tondey, Kecamatan Motoling Barat, Kabupaten Minahasa Selatan, meski daerah terpencil, namun segera tampil di layar lebar.
Ini setelah Film berjudul Mariara selesai syuting di Dusun Pelita dalam sebulan. Terkait dengan itu, Direktur Penata Artistik (Production Design) Denny Ratulangi, dan segenap Tim Film Mariara, mengucapkan terima kasih kepada Warga Pelita.
“Kami sangat terharu, karena warga Dusun Pelita sangat ramah dan bersahaja. Meski berhari-hari merepotkan, mereka tetap sabar dan antusias membantu. Sifat kerendahan hati dan kerelaan ini sudah jarang ditemui di perkotaan di era milenial ini,” tutur Ratulangi yang dikenal sebagai salah satu seniman handal Sulawesi Utara.
Sementara itu, salah satu pendiri tokoh masyarakat kampung Pelita, Nikolaus mengatakan, bahwa warga Pelita bersyukur karena kedatangan tamu-tamu istimewa yang berniat tulus ingin mengangkat potensi dusun ini dari segi kesenian dan pariwisata.
“Siapa tau dengan adanya film ini dusun Pelita akan semakin terkenal hingga ke seluruh dunia dan semakin banyak wisatawan berkunjung ke dusun Pelita. Dan tentunya akan berdampak positif terhadap masyarakat dan pembangunan dusun Pelita,” tuturnya.
Dusun Pelita ini sendiri dipilih oleh Tim Film Mariara sebagai set atau tempat syuting Film Mariara, karena dianggap masih sangat eksotis dan mewakili era tahun 1980an dengan pesona alamnya yang cukup indah. Atas penerimaan warga dusun jauh Pelita, produser dan sutradara Fim Mariara Veldy Reynold mengucapkan terima kasih tak terhingga.
“Bagi kami warga dusun Pelita sudah memberikan jasanya untuk peradaban. Di tengah tantangan perfilman nasional dan upaya agar perfilman yang muncul dari daerah itu bisa terwujud. Karena itu kami sujud lutut bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan dan warga dusun Pelita, dengan kewarasan mereka mau membantu dengan gila-gilaan. Biar Empung Kasuruan Wangko, Tuhan Allah yang membalas semua kebaikan mereka,” ungkap Veldy. [yani ishak]
Editor : Gaudentius