METROklik – Bisnis waralaba Ayam Geprek Margo (AGM), kian berkembang di Sulut meski di tengah pandemi Covid-19. Dirintis oleh Delfie Najoan, yang awalnya berkarir di Jakarta, sudah sukses membuka 18 cabang. 14 di Sulut dan 4 cabang lainnya di Jakarta.
Mau tau omzet per outlet setiap bulannya? Ternyata sudah sangat menggiurkan. “Per bulan setiap outlet dapat menghasilkan pundi-pundi keuntungan yang mencapai Rp21 juta. Bahkan per hari ada outlet tertentu bisa menembus omzet Rp6 juta,” ujar Delfie.
Menurut putra Minahasa Selatan (Minsel) tepatnya asal Desa Tenga, Kecamatan Tenga ini, usahanya dirintis di Jakarta sejak awal tahun 2019 lalu. “Di tengah persaingan yang sangat ketat di Jakarta, saya merasa bisa melaluinya, hanya dengan keseriusan, semangat dan jangan mudah menyerah,” kata dia.
Lanjut Delfie, berawal mengembangkan bisnis di Jakarta itulah, akhirnya memutuskan pulang kampung di Sulut, untuk mengembangkan bisnis AGM. “Puji Tuhan, bisnis ini berjalan lancar karena banyak diterima masyarakat Sulut, dengan cita rasa yang berbeda dengan yang lain,” ungkap Delfie.
Motivasi dia mengembangkan bisnis AGM di Sulut, adalah untuk membuka lapangan kerja bagi warga sulut dan memberdayakan ekonomi masyarakat dengan konsep Paket Kemitraan. “Ya, paket kemitraan, terbuka bagi siapa saja yang mau bekerja sama. Keuntungan semua milik mitra kerja,” terang Delfie.
Dia menambahkan, arti nama “Margo” sendiri diambil dari nama jalan di daerah Depok, Jawa Barat (Jabar). Dimana awal merintis usaha yaitu Jalan Margonda Depok dan disingkat menjadi Margo. (hgp)