METROklik – Kepada teman-teman media kiranya bersama-sama berpartisipasi aktif menyukseskan setiap tahapan Pilkada serentak di Kota Tomohon.
Hal ini dikatakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tomohon Albertien V Pijoh, pada kegiatan Media Gathering Kesiapan KPU Kota Tomohon dalam menyelenggarakan Pilkada Tahun 2024, bertempat di Aula KPU Tomohon, Jumat (14/06/2024).
“Saya berharap semua informasi informasi yang disampaikan oleh teman-teman media harus mengedukasi masyarakat,” pinta Pijoh didampingi Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, Sumber Daya Manusia, Rojer R Datu SSos dan Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan, Deisy Soputan SPd MHum.
Lanjut dia, bekerjasama dengan media merupakan suatu upaya dalam mempersiapkan penyelenggaraan Pilkada Tahun 2024. Sebab peran pers sangat penting terhadap sosialisasi momentum demokrasi ini.
“Dari kegiatan seperti ini kita bisa mendapatkan masukan yang penting. Apalagi keterlibatan media sebagai fungsi pengawasan juga sangat penting selain memberikan informasi kepada masyarakat bagaimana tugas dan fungsi dari KPU,” jelasnya.
Diketahui kegiatan media gathering ini menampilkan Narasumber Kordinator Wilayah Tomohon BIN, Letkol Laut Achmad Firdaus dan Koordinator Komite Pemilih Indonesia, yang bergerak di bidang pemantauan pemilu yakni Jerry Sumampouw.
Achmad Firdaus dalam pemaparannya, mengatakan peran media sangat penting untuk mengantisipasi berbagai potensi persoalan yang bisa terjadi di setiap tahapan Pilkada Tomohon 2024. “Peran media itu sangat penting. Kami justru sering dapat informasi dari media. Info yang kami butuhkan justru didapatkan dari media,” kata Firdaus.
Sementara Jerry Sumampouw, mengatakan peran media sangat penting terhadap memunculkan nilai edukatif dengan prinsip demokrasi maupun pemilu yang benar pada masyarakat. Pasalnya, saat ini nilai etik dan moral sudah menurun drastis hingga nilai pragmatis menjadi makin kuat, yang akhirnya pemilih hanya sebagai penonton, padahal masa depan daerah kuncinya ada pada masyarakat.
“Hal inilah yang akan menimbulkan kekecewaan terhadap sebuah hasil demokrasi, sebab kwalitas pemilu menurun membuat kekuasaan lebih menguat, membuat ekonomi masyarakat alami krisis. Situasi dalam kondisi saat ini pelaksanaan pemilu, khususnya pilkada dapat menjebak masyarakat yang berakhir kekecewaan,” ungkap Sumampouw. (hep)