METROklik, Bitung – Kota Bitung di bawa kepemimpinan Walikota Maurits Mantiri (MM), menerima dana insentif fiskal Rp5,9 miliar dari Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) RI, Senin (05/08/2024).
Insentif fiskal ini diserahkan langsung Mendagri Tito Karnavian kepada Walikota Bitung Ir Maurits Mantiri, di Kantor Kemendagri Jakarta, karena keberhasilan pada program-program untuk menekan Inflasi.
Walikota Maurits Mantiri, menjelaskan Insentif fiskal adalah dana yang bersumber dari APBN yang diberikan kepada daerah berdasarkan kinerja tertentu berupa perbaikan dan/atau pencapaian kinerja di bidang. Dapat berupa tata kelola keuangan daerah, pelayanan umum pemerintahan, dan pelayanan dasar yang mendukung kebijakan strategis nasional dan/atau pelaksanaan kebijakan nasional.
“Alokasi untuk insentif fiskal dibagi atas kinerja tahun sebelumnya dan kinerja tahun berjalan. Insentif fiskal untuk kinerja tahun sebelumnya diberikan atas penilaian kinerja untuk daerah dengan berkinerja baik,” ujar Mantiri.
Dia menambahkan, ini adalah kerja malendong dari semua SKPD, distributor sampai dengan pedagang di pasar dan masyarakat. “Penghargaan ini adalah andil semua pedagang di kota Bitung. Untuk itu saya harus menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada semua yang telah melendong menekan inflasi di Kota Bitung,” ungkap Walikota.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Bitung DR Jackson Ruaw, mengatakan inflasi Kota Bitung dari bulan ke bulan sebesar 0.11 persen, dengan inflasi tahun kalender sebesar 0.47 persen.
“Pak Walikota Bitung selalu mengingatkan untuk terus menjaga 9 Item upaya pengendalian Inflasi kota Bitung. Setiap minggunya kita terus melakukan rapat koordinasi teknis tim pengendalian Infalasi daerah,” jelasnya.
9 Item Pengendalian Inflasi tersebut dikatakan Ruaw, meliputi pemantauan harga dan stok bahan pokok di pasar dan memastikan tersedianya, pencanangan gerakan menanam kebutuhan pokok, melaksanakan operasi pasar, melaksanakan Inspeksi mendadak di pasar dan distributor agar tidak melakukan penimbunan barang, berkoordinasi dengan daerah penghasil Komoditi untuk kelancaran pasokan dan
memberikan bantuan transportasi kepada warga. (mew)