METROklik – Ekonomi Propinsi Sulawesi Utara (Sulut) tahun 2025 diprediksi akan tumbuh di rentang 5,1-6,1%. Pertumbuhan ekonomi Sulut tersebut akan didorong oleh sektor perdagangan, pertanian dan transportasi.
Hal ini sebagaimana dikatakan Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Sulut Andry Prasmuko, saat menyampaikan outlook perekonomian Sulawesi Utara pada acara halal bi halal BI Sulut, Kamis (24/04/25).
“Sementara inflasi tahun 2025 dan 2025 Bank Indonesia prediksi akan terjaga pada rentang 2,5% +/- 1%,” ujar Andry.
Andry menjelaskan, kebijakan pemotongan Bl-Rate sebesar 25 bps menjadi 5,75% pada bulan Januari 2025 telah diikuti dengan penurunan suku bunga Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi perbankan Sulut. Adapun dari sisi lapangan usaha, ekonomi Sulut ditopang sektor pertanian dan perdagangan.
“Berkenaan perubahan harga, pada bulan Maret 2025 terjadi inflasi dibandingkan bulan sebelumnya yang diakibatkan berakhirnya subsidi tarif listrik secara nasional disertai kenaikan harga komoditas cabai rawit dan tomat,” paparnya.
Meskipun demikian, dikatakan Andry, inflasi Sulut masih dalam sasaran target nasional. Inflasi di Sulut pada tahun 2025 dan 2026 diprakirakan masih akan terjaga pada rentang 2,5% +/- 1% seiring penguatan ekosistem pangan melalui Program Swasembada Pangan, serta peningkatan ketahanan pangan strategis melalui rangkaian program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). (hep)