METROklik – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulut, Gorontalo, Malut (SulutGoMalut) melaksanakan Rakorwil Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) se Provinsi Sulut dan Gorontalo, di Hotel Luwansa Manado, Kamis (03/07/2025).
Kepala OJK Sulutgomalut Robert Sianipar mengatakan Rakorwil yang dilaksanakan bermanfaat untuk mengevaluasi program-program yang sudah berjalan dari semua TPKAD.
“Program kerja yang sudah disusun oleh pemerintah kita stressing. Pertama, bagaimana program bisa menunjang visi pemerintah daerah khususnya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Kedua, kita ingin memberikan informasi tambahan bahwa ada sumber akses pembiayaan, yang tidak hanya perbankan namun juga pasar modal. Nah, pada Rakorwil ini kita hadirkan narasumber yang menjelaskan tentang adanya obligasi daerah dan pendanaan lainnya,” jelas Sianipar.
Sementara Wakil Gubernur Sulut Victor Mailangkay mengatakan, lterasi dan inklusi keuangan merupakan bagian penting dan strategi bagi pembangunan daerah.
Keduanya memiliki peran krusial dalam mencapai prioritas pembangunan daerah, khususnya yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
“Akses keuangan yang inklusif dan merata merupakan salah satu kunci dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Melalui akses keuangan yang lebih mudah, masyarakat dapat mengakses berbagai produk dan layanan keuangan yang mendukung peningkatan kesejahteraan,” ungkap Mailangkay.
Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan tahun 2022, Indeks Literasi Keuangan Provinsi Sulawesi Utara berada di angka 50,13% dan Indeks Inklusi Keuangan sebesar 86,23%. Kedua angka ini masih lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional yang masing-masing sebesar 49,68% dan 85,10%. Meskipun demikian, masih dihadapkan pada gap sebesar 36,10% antara literasi dan inklusi keuangan.
“Ini menunjukkan bahwa meskipun akses terhadap produk keuangan sudah cukup luas, namun pemahaman masyarakat tentang produk-produk tersebut masih perlu ditingkatkan,” ucap Mailangkay.
Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah RH, pada kesempatan itu mengatakan tentang efisiensi yang diterapkan pemerintah saat ini, meski dampaknya terasa, khususnya bagi UMKM namun tidak mengurangi atau menghambat program yang ada. “Walaupun ada pengurangan atau efisiensi yang berdampak pada program-program tingkat UMKM, di mana infrastruktur sama sekali belum ada, juga pembangunan di tengah-tengah efisiensi. Tetapi tidak mengurangi kelangsungan program-program yang lainnya,” tukasnya.
Ia mengapresiasi OJK yang sempat melakukan kunjungan ke Gorontalo. “Ini menjadi semangat untuk mendorong perekonomian Gorontalo,” tandasnya. (hep)