METROklik – Propinsi Sulut memiliki histori pertumbuhan ekonomi yang sangat baik dan cenderung lebih tinggi dibandingkan nasional.
“Pada triwulan II tahun 2025, Sulut kembali tumbuh sebesar 5,64 persen secara tahunan di saat perekonomian nasional tumbuh 5,12 persen,” ujar Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Joko Supratikto, Jumat (08/09/2025)
Supratikto mengatakan, hal ini menunjukkan kepemimpinan Gubernur dan bupati/walikota yang kuat untuk memajukan Sulut. “Pencapaian ini tidak boleh membuat kita terlena, mengingat kontribusi PDRB Sulut terhadap nasional saat ini baru 0,85 persen atau masih banyak area pengembangan lebih lanjut yang bisa didorong secara bersama-sama,” ungkap Supratikto.
Dia mengatakan, secara lebih granular, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tahun 2025 yang mencapai 6 hingga 7 persen sebagaimana tercantum dalam RPJMD, memerlukan usaha ekstra keras secara komprehensif dan berkelanjutan. “Perhitungan kami, diperlukan nilai tambah aktivitas ekonomi sekitar Rp14 triliun,” katanya.
Secara sektoral, pertumbuhan triwulan II didorong oleh lapangan usahaindustri pengolahan. Hal ini dapat menjadi indikator kekuatan Sulut yang menjadi competitive advantage dibandingkan provinsi lain, yaitu ikan tangkap yang berlimpah dan performa industri minyak nabati.
“Jika kita bedah PDRB Sulut, dapat disimpulkan kontributor utamapertumbuhan terletak pada konsumsi rumah tangga dengan pangsa 44 persen dan investasi dengan pangsa 28 persen,” jelas Supratikto. (hep)