METROklik – Wali Kota Tomohon, Caroll Senduk SH, menghadiri sekaligus membuka secara resmi Acara Puncak Hari Guru Nasional dan Perayaan Menyambut Natal 2025 yang digelar oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Kota Tomohon, Selasa (2/12/2025) bertempat di Anugerah Hall Tomohon.
Dalam sambutannya, Wali Kota menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pendidik yang telah menjalankan tugas mulia dalam membentuk generasi masa depan.
“Menjadi pendidik bukan hanya pekerjaan, tetapi sebuah panggilan mulia yang menuntut komitmen, kesabaran, serta kemampuan untuk mengarahkan peserta didik agar memiliki pengetahuan, keterampilan, dan motivasi kuat sebagai generasi yang cakap dan handal,” ujarnya.
Walikota mengatakan, pendidik dan wadah sekolah sangat penting dalam mencetak sumber daya manusia yang berkualitas demi mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Diingatkan juga kepala sekolah dan guru tidak hanya fokus pada sertifikasi, tetapi juga memperhatikan kondisi fisik sekolah, termasuk memastikan data fasilitas sekolah terinput dengan benar pada Dapodik,” pintanya.
Walikota menekankan pentingnya mendukung Program Presiden RI tentang revitalisasi dan digitalisasi sekolah, termasuk penggunaan televisi digital yang telah disalurkan ke sekolah-sekolah.
“Jangan sampai ada guru yang tidak tahu menggunakan fasilitas televisi digital. Setiap sekolah akan mendapatkan tambahan 2–3 unit sesuai arahan Menteri pada rakor sebelumnya,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Walikota memberikan peringatan tegas agar para guru tidak terlibat dalam perjudian online (judol).
“Judi online itu membuat ketagihan. Mulai dari Rp10 ribu bisa berlanjut sampai kehilangan rumah dan gaji. Jangan sampai ada guru terlibat judol,” tegasnya.
Walikota menambahkan bahwa dalam seleksi kepala sekolah, jika ditemukan konten penyimpangan pada telepon genggam peserta, maka jangan diluluskan.
Sementara itu, memasuki masa-masa Minggu Advent menjelang Natal, Wali Kota mengajak para guru untuk meneladani kasih Kristus dengan saling memaafkan dan menjaga kerukunan.
“Mari tunjukkan kepada anak-anak didik bahwa kita saling baku-baku bae, baku sayang, dan baku tolong. Kalau Tuhan Yesus sudah mengampuni kita, masa kita tidak bisa saling mengampuni?” paparnya. (hep)






