Supratikto : Tantangan Pengendalian Inflasi, Diperlukan Pendekatan Terintegrasi dan Proaktif

0
26

METROklik – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Utara, bersama Pemerintah Kota Kotamobagu menggelar High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD), Selasa (29/07/2025).

Kepala Perwakilan BI Sulut
Joko Supratikto, menegaskan bahwa tantangan pengendalian inflasi saat ini tidak dapat lagi dihadapi secara parsial dan reaktif.

Diperlukan pendekatan yang terintegrasi, proaktif, dan berbasis data agar kebijakan yang ditempuh dapat efektif menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat.

“Bank Indonesia bersama TPID mendorong penerapan strategi 4K: Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi efektif. Strategi ini menjadi kerangka utama dalam pengendalian harga di daerah,” ujar Supratikto.

Lebih lanjut dia menjelaskan salah satu fokus Bank Indonesia saat ini adalah penguatan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

“Program ini diimplementasikan melalui fasilitasi distribusi pangan, operasi pasar murah, serta pembentukan kerja sama antar daerah (KAD) untuk mengatasi ketimpangan pasokan dan disparitas harga antar wilayah,” terang Supratikto.

Dalam konteks ini, lanjut dia, Kota Kotamobagu telah mengambil langkah strategis dengan menjalin kerja sama pasokan komoditas pangan dengan sejumlah daerah di Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Bolaang Mongondow.

Hal tersebut bertujuan untuk menjamin ketersediaan komoditas strategis seperti beras, cabai, dan bawang merah di wilayah Kotamobagu.

Selain fokus pada inflasi, HLM ini juga menjadi momen penting dalam memperkuat transformasi digital di daerah. Salah satu inovasi yang diluncurkan dalam pertemuan ini adalah Aplikasi Sahabat Pajak, sebagai upaya Pemkot Kotamobagu memperkuat tata kelola perpajakan daerah yang transparan, efisien, dan terintegrasi.

“Digitalisasi daerah adalah fondasi penting bagi sistem keuangan yang modern dan inklusif. Melalui TP2DD, kami mendorong adopsi layanan digital untuk mempercepat pelayanan publik dan mendukung pertumbuhan ekonomi,” jelas Supratikto.

Dia menambahkan, melalui HLM ini, Bank Indonesia kembali menegaskan komitmennya untuk terus bersinergi dengan pemerintah daerah, baik melalui dukungan teknis, penguatan kapasitas kelembagaan, maupun fasilitasi inovasi, guna menciptakan fondasi ekonomi daerah yang tangguh dan adaptif dalam menghadapi tantangan global. (hep)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here