Dramatis Evakuasi 2 Penambang Emas di Karimbow, Kondisi Tewas Mengenaskan

0
1988

METROklik – Tiga warga Desa Tokin Baru, Kecamatan Motoling Timur, Kabupaten Minahasa Selatan, masing-masing, Yanni Lombok (45), Melky Karuh (37) dan Decky Kumayas (60), tertimbun di terowongan 13, lokasi PT SEJ (Sumber Energi Jaya), pada Kamis (18/03/2021), sekira pukul 17.30 wita.

Terowongan yang longsor tersebut merupakan lokasi yang sudah tidak digarap lagi dan telah dilakukan penutupan oleh pihak PT SEJ. Para penambang yang melakukan aktivitas di area tersebut, tidak sepengetahuan dari pihak PT SEJ.

“TKP di terowongan 13, lokasi PT SEJ, Desa Karimbow, Kecamatan Motoling Timur Kabupaten Minahasa Selatan. Dimana 3 warga yang disinyalir merupakan penambang liar warga Desa Tokin Baru tertimbun di terowongan 13,” terang Kasat Intelkam Polres Minsel AKP Jose Trisko.

“Untuk warga atas nama Decky Kumayas, ditemukan selamat namun mengalami luka robek di bagian kepala sebelah kanan dan sudah dilakukan perawatan oleh petugas medis PT SEJ,” tambah AKP Trisko.

Keterangan dari saksi, Jendry Umboh (21), warga Desa Tokin Baru, bahwa ia bersama dengan kurang lebih 13 orang penambang lainnya, melakukan penambangan emas secara di lokasi IUP milik PT SEJ dari pukul 17.00 wita sampai terjadinya longsoran material batuan pada pukul 17.30 wita.

Saksi mendengar suara batuan jatuh di dalam terowongan kemudian bersama penambang lainnya mengecek tempat longsoran tersebut dan melihat Melky Karuh (37) dan Yanni Lombok (45) sudah tertimbun material batu di dalam terowongan yang berjarak + 200 meter dari pintu masuk terowongan.

Pihak pemerintah dan masyarakat Desa Tokin berkoordinasi dengan management PT SEJ untuk melakukan evakuasi korban yang masih tertimbun di dalam terowongan 13, serta membuka kembali akses pintu terowongan lainnya yang memiliki tembusan ke terowongan 13 dengan menggunakan alat berat excavator.

Pada pukul 20.40 wita, proses evakuasi menggunakan alat berat jenis exavator telah dilakukan untuk membuka akses pintu terowongan 3 yang mempunyai tembusan ke terowongan 13. Setelah akses terowongan terbuka, didapati bahwa korban Yanni Lombok dan Melky Karuh, telah meninggal dunia dengan posisi tertindih bebatuan besar akibat longsoran.

Proses evakuasi melibatkan unsur gabungan yakni Polri 29 personel, TNI 5 personel, Basarnas 8 personel, 30 masyarakat relawan dan Pol PP 5 personel.

Sementara itu, Kapolres Minsel AKBP S. Norman Sitindaon SIK, menyatakan rasa prihatin atas kejadian ini seraya mengimbau kepada warga untuk tidak melakukan aktivitas penambangan illegal. “Resikonya tinggi, nyawa taruhannya. Olehnya kami terus mengimbau kepada masyarakat agar jangan nekat melakukan aktivitas penambangan liar, selain itu merupakan tindakan melawan hukum juga membahayakan keselamatan jiwa warga,” imbau Kapolres Minsel. (bella)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here