METROklik Manado -Heldi Bawole, seorang perempuan tangguh Kota Manado, peduli dengan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yang berjualan di pinggiran jalan.
Dia mengatakan, sebetulnya dengan terbukanya wilayah Jalan boulevard, merupakan sebuah peluang bagi masyarakat pesisir pantai dalam membangun sektor usaha UMKM yang merupakan program pemerintah untuk mengembangkan perekonomian masyarakat.
Namun sepertinya hal ini belum diperhatikan pemerintah kota Manado dengan lebih saksama. “Untuk ituah saya hadir sebagai masyarakat yang peduli dengan lingkungan. Dimana saya dibesarkan, dilingkungan ini dan merasakan betul bagaimana roda pembangunan hingga perekonomiannya,” ujar Heldi.
Dia pun mengaku, bukan orang terpandang ataupun keluarga dengan sejarah sebagai wakil rakyat. Namun merasa terpanggil untuk dapat mendorong langkah maju demi terbangunnya perekonomian yang pro rakyat.
“Walaupun saya sebagai salah satu calon anggota legislatif, namun saya ingin berbicara sebagai rakyat, masyarakat dan seorang perempuan.(#Perempuantangguh),” ungkapnya.
Heldi menjelaskan, sudah sewajarnya bukan hanya fasilitas jalan tetapi area berjualan juga ditata pemerintah sehingga lebih menguntungkan pelaku UMKM. Tentunya bisa dilihat bahwa pelaku UMKM kini hanya bisa berjualan di pinggiran trotoar yang entah sampai kapan akan bertahan sebelum di “tata” dengan alasan keindahan tentunya oleh pihak-pihak dengan otoritas atas kota Manado.
“Konsep jalanan yang ramah dengan UMKM harus dibangun sejalan dengan pembangunan jalan tersebut, sehingga rakyat sekitar sebagai pelaku UMKM dapat langsung merasakan manfaat dengan terbangunnya jalanan yang kini menjadi satu-satunya wilayah yang langsung berhadapan dengan lautan,” paparnya.
Dia berharap, sebagai masyarakat agar kebijakan akan lebih pro rakyat dengan memberikan ruang untuk UMKM bergerak dengan dukungan penuh pemerintah. Namun apabila diijinkan seorang masyarakat yang juga seorang perempuan ini, akan berjuang untuk mendorong hal ini terealisasi agar ada ruang yang disediakan untuk UMKM, sehingga dapat bergerak dengan lebih leluasa. Terlebih khusus untuk perempuan yang dapat menopang perekonomian keluarga bahkan menjadi tulang punggung perekonomian keluarganya tersebut.
Tentunya ada beberapa unsure yang perlu dipersiapkan, menurut Heldi, pertama tentunya pelatihan yang disesuaikan dengan jenis UMKM. Jika di bidang kuliner Pemerintah harusnya mempersiapkan bukan hanya pelatihan untuk memasak, tetapi dalam hal menyajikan, hingga pembukuan sehingga usaha kuliner yang walapun hanya kecil dapat terus bertahan dan bahkan bertumbuh.
“Jika bidang UMKM-nya berupa makanan olahan, seperti kerupuk ikan, rempeyek, kacang dan lain sebagainya, pemerintah juga wajib memberikan pelatihan dalam hal kemasan, perijinan usaha hingga Ijin Industri rumah tangga yang bertanda daftar,” bebernya. (hgp)
Editor : Gaudentius