METROklik Manado – Pemerintah pasti memberikan sanksi bila ditemukan adanya pedagang yang memanfaatkan suasana menjelang hari raya Natal, memainkan harga jual kebutuhan bahan pokok warga.
Hal ini dikatakan Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Pengamanan Pasar Sutrisno Edi, saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah pasar tradisional dan retail modern di Manado, Kamis (13/11/2018).
“Tim Satgas Pangan terus memantau ke lapangan, makanya sanksi pasti ada jika ada permainan harga,” ujar Edi.
Namun begitu, dalam sidak tersebut belum ditemukan pedagang pengumpul permainkan harga kebutuhan bahan pokok menjelang hari raya Natal.
“Umumnya harga bahan pokok kebutuhan warga di Kota Manado dan sekitarnya menjelang Hari Raya Natal masih normal. Beras superwin misalnya, hasil pemantauan harga jual pedagang di pasar tradisional di Kota ManadoRp Rp11 ribu per kg, beras bulog medium bervariasi Rp9.000 – Rp 9450 per kg,” jelas Edi.
Lanjut dia, harga kebutuhan pokok masih wajar, dan sampai sekarang belum temukan adanya pedagang yang memainkan harga.
Dalam sidak tersebut, Edi didampingi pihak Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulut dan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jenny Karouw.
Saat sidak, di Pasar Tradisional Bersehati dan Pinasungkulan, harga beberapa jenis kebutuhan bahan pokok naik signifikan. Daging ayam ras misalnya, tiga hari sebelumnya dijual Rp25ribu/kg, sekarang meroket naik menjadi Rp34 ribu per kg. Begitu juga harga telur ayam ras naik menjadi Rp2.000-Rp2.200 per butir sebelumya Rp1700/butir.
“Stok cukup buat konsumen, tapi biasanya di bulan Desember menjelang hari raya Natal harga daging ayam naik sedikit. Ayam Rp34 ribu per kg harga jual di pasaran sekarang, bisa saja beberapa hari mendekati hari raya bakal naik lagi,” kata Wati pedagang daging ayam.
Sebaliknya, harga cabai merah terpantau turun. “Pekan lalu, harga cabai merah Rp75 ribu per kg, sekarang turun menjadi Rp48 ribu per kg. Harga cabai merah tergantung cuaca. Kalau musim hujan pasti naik karena di tingkat petani tidak produksi, pedagang sulit mendapat dari petani juga,” kata Udin. (hgp)