Heboh Arisan Online di Sulut, OJK Sebut Jebakan

0
954

METROklik Manado – Belakangan ini warga Sulut dihebohkan dengan arisan online Rp100 ribu, yang iming-iming mendapat keuntungan yang sangat besar. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan agar warga Sulut waspada, karena itu hanya jebakan.

“Pertama kita harus cermati model bisnis atau skema yang ditawarkan. Tetapi yang jelas ini bukan skema investasi yang benar dan sesuai ketentuan yang diatur oleh OJK,” ujar Kepala Bagian Pengawasan Pasar Modal Industri Keuangan Nonbank (IKNB) dan Edukasi Perlindungan Konsumen (EPK) OJK Sulutgomalut, Ahmad Husain.

Dikatakannya, praktik investasi yang penuh jebakan ini, mirip money game dimana uang dihimpun dan dibagikan berdasarkan member yang direkrut. “Semakin banyak member semakin besar keuntungan padahal tidak ada produk yang dijual. Ini ciri-ciri investasi bodong. Hal seperti ini memang tidak menjadi ranah pengaturan dan pengawasan oleh OJK. Karena tidak ada lembaga yang mengajukan ijin seperti ini ke OJK,” jelasnya.

Memang, menurut Ahmad, terkesan Rp100 ribu merupakan hal yang tidak besar. Namun penting dilakukan edukasi kepada masyarakat agar tidak tertipu, terpedaya, tergiur dan tergoda untuk ikut-ikutan dengan hal seperti ini. Tetapi terkadang masyarakat masih saja ada yang coba-coba siapa tahu menguntungkan. “Toh nggak ada ruginya cuma kasih Rp100 ribu dapat Rp 1,6 milyar. Nah kalau sudah seperti ini bagaimana?” ujarnya.

Senada disampaikan Humas OJK Sulutgomalut, Moren Monigir bahwa mentrasfer uang dengan nominal Rp100 ribu adalah kecil. “Mungkin nominal uang Rp100 ribu yang kita transfer ke 4 orang relatif kecil dan bisa kembali ke nomor rekening kita ketika disebar secara luas. Tetapi perlu diwaspadai, karena data yang tertera lengkap dengan nama bahkan alamat email yang bisa digunakan untuk mengakses aktivitas perbankan kita, misalnya internet banking,” kata Moren.

Lanjut dia, dana yang bagi kita kecil, dengan nominal Rp100 ribu. Tetapi jika dikumpulkan sekitar 2juta pengguna aktif medsos dengan 2, 7 juta rekening di Sulut ikut bertransaksi, maka bukan sedikit jumlah dana yang berputar. “Sehingga selain arisan online yang tidak jujur, indikasi ini bisa mengarah ke APU-PPT yaitu money game bahkan pendanaan teroris secara tidak langsung,” tegas Moren. (hgp)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here