METROklik – Bakal Calon Wakil Bupati Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) yang diusung oleh PDIP Pdt Petra Yani Rembang MTh (Prayer), menungkapkan, pihaknya terjun ke politik karena ingin mensejahterakan rakyat Minsel.
Dikatakannya, motivasi dalam pencalonan Wakil Bupati Minsel, kendati dirinya sebagai seorang Pendeta dan memiliki jabatan sebagai Wakil Ketua BPMS GMIM,
dalam hal ini kalau ditinjau dari segi keagamaan tidak tertulis dalam kitab suci, yang melarang untuk terjun dalam pemerintahan dan politik.
“Karena sebagai warga negara yang baik merasa punya kewajiban dan tanggung jawab memberi diri. Apa yang kita miliki dalam arti kemampuan untuk melayani rakyat dan menjawab kebutuhan rakyat,” ujarnya, Rabu (18/03/2020).
Kenapa memilih PDIP, lanjut dia, karena hanya dari PDIP yang mengundang untuk mendaftar, dan menerimanya dengan baik undangan tersebut. “Karena sudah mendaftar maka saya harus loyalitas,” ungkapnya.
Lanjut Prayer, kalau bicara visi dan misi, tidak bisa melampaui papan satu. Hanya bisa mendukung karena tujuan sama hanya untuk mensejahterakan rakyat minsel. Tapi secara pribadi mempunyai visi misi dua hal yang sangat mendasar.
Pertama pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) apa lagi sekarang berada di era For Point Zero, kualifikasi diri tiap orang itu harus jelas. Bagaimana mereka memiliki kualifikasi sesuai bidang yang ada. Paling utama pemerintah bertanggung jawab mengembangkan sumber daya manusia jika SDM berkembang dengan baik, maka mereka mampu mengelolah alam ini dan tujuan akhirnya yaitu kesejahteraan dan kedamaian.
Kedua, dengan kondisi dan realita yang terjadi di Minsel saat ini, yaitu tidak bisa diabaikan lagi dengan hal melakukan Reformasi Birokrasi.
Apakah yakin akan menang dalam Pilkada bersama Frangky Wongka? Ditanya begitu, Prayer berkeyakinan dalam hitung-hitungan manusia yakin menang .Tapi sebagai orang beriman artinya apa yang saya perhitungkan belum tentu sama dengan perhitungan Tuhan.
“Kalau Tuhan berkehendak lain saya harus terima. Kalau Tuhan tidak berkenan kita harus mengevaluasi, mungkin upaya dan usaha kita yang kurang. Sebab banyak kali antara harapan dan kenyataan berbeda, berbicara lain,” paparnya.
Tapi secara manusiawi, dia menambahkan, pihaknya yakin menang. Kenapa maju kalau tidak yakin menang. Seperti Paulus katakan ke Timotius diarena perlombaan dia sudah mencapai garis akhir, dan dengan memelihara iman. “Bertarung memang harus! Soal hasil itu soal yang kedua tapi itu juga harapan. Karena jadi pemain di lapangan itu karena punya harapan untuk menang bukan untuk uji coba,” pungkasnya. [denry]
Editor : Gaudentius
