METROklik – Bank Indonesia (BI)
memberikan bantuan teknis (Bantek) berupa pelatihan pembuatan pupuk organik dengan memanfaatkan maggot atau larva lalat Black Soldier Fly (BSF), pada kelompok tani cabai rawit Tumendang II dan Barokah di Kelurahan Mahena, Kecamatan Tahuna, Kabupaten Sangihe, Kamis (19/09/2024).
Kepala Perwakilan BI Sulut Andry Prasmuko mengatakan, BI memperkenalkan inovasi dalam praktik pertanian berkelanjutan. Hal ini untuk meminimalisir ketergantungan pada pupuk kimia yang harganya semakin tinggi.
“Tujuan pelatihan pembuatan pupuk organik ini untuk membantu petani memproduksi pupuk organik yang lebih murah dan ramah lingkungan,” ujar Andry.
Dia menjelaskan, selain mendukung pengendalian inflasi, BI juga fokus pada keberlanjutan sektor pertanian. Dengan memberikan pelatihan pembuatan pupuk organik berbasis maggot. “Diharapkan petani dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang semakin mahal dan sulit didapat, sekaligus membantu menjaga kesehatan lahan dan lingkungan,” pintanya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sangihe Franki Nantingkaseh, mengatakan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dengan berbagai pihak salah satunya dengan Bank Indonesia dalam memperkuat sektor pertanian lokal.
“Kolaborasi untuk peningkatan produksi pangan lokal sangat penting dilakukan
di Sangihe. Kami berupaya terus untuk menjalin kemitraan dengan berbagai pihak seperti dengan lembaga kemasyarakatan, lembaga keagamaan hingga menjalin kolaborasi dengan Bank Indonesia. Kami yakin dengan kolaborasi cita-cita kita bersama yaitu kemandirian pangan dapat lebih mudah terwujud,” ujar Franki.
Diketahui, sebelum pelatihan pembuatan pupuk organik, Bank Indonesia melakukan panen perdana cabai rawit dan tomat di Kelompok Tani Tumendang II, Kelurahan Mahena, Kecamatan Tahuna, Kabupaten Sangihe. (hep)