METROklik – Patut berbangga peredaran uang palsu di Propinsi Sulawesi Utara (Sulut) relatif kecil, jika dibandingkan dengan propinsi lain di Indonesia.
Hal ini sebagaimana dikatakan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulut, Andry Prasmuko, pada buka puasa bersama dengan wartawan di Kantor BI Sulut, Jumat (21/03/2025)
“Peredaran uang palsu secara terus menerus disosialisasikan ke masyarakat, bagaimana mengenal uang palsu itu. Namun kuncinya dari masyarakat itu sendiri. Jika tidak menerima uang palsu itu, maka uang palsu tidak ada artinya,” ujar Andry.
Dia menjelaskan, masyarakat harus tahu mana uang yang asli dan mana uang yang palsu. Untuk membantu hal ini, maka BI gencar melakukan sosialisasi langsung, maupun melalui media seperti radio, televisi dan lain-lain.
“Semua komoditas kita turun melakukan sosialisasi. Seperti RT, RW dan sekolah-sekolah. Begitu juga untuk kalangan mahasisw kita rutin melakukan sosialisasi tersebut,” ungkap Andry. (hep)