METROklik – Bank Indonesia (BI) bersama Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) menyelenggarakan High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) sebagai wujud sinergi menjaga kestabilan harga serta percepatan digitalisasi transaksi pemerintah daerah, Selasa (03/06/2025).
Kegiatan dipimpin oleh Bupati Boltim, Oskar Manoppo, dengan narasumber Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara, Joko Supratikto, dan dihadiri oleh Pj Sekretaris Daerah Boltim, Moh. Iksan Pangalima, Kepala BSG Cabang Tutuyan, Aswin Paputungan, serta anggota TPID dan TP2DD dari berbagai instansi terkait.
Joko Supratikto mengatakan, pada aspek digitalisasi, Boltim menunjukkan kinerja yang baik yang tercermin dari keberhasilan mempertahankan predikat “Digital” dalam penilaian Indeks Elekronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (IETPD) serta peningkatan peringkat TP2DD Boltim dalam Championship P2DD dari peringkat 43 di tahun 2023 menjadi 26 di tahun 2024.
“Perkembangan digitalisasi dapat dioptimalkan untuk meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) melalui penguatan ekosistem digital, peningkatan sosialisasi dan capacity building, serta penguatan road map dan ketentuan daerah terkait ETPD,” kata Joko.
Dari sisi perkembangan harga, Joko memaparkan adanya kebutuhan peningkatan produktivitas untuk meningkatkan ketahanan pangan, khususnya bagi komoditas strategis seperti cabai rawit dan bawang merah. Upaya peningkatan produktivitas dapat dilakukan melalui koordinasi periode tanam, pengaturan pola tanam, serta penggunaan bibit hibrida yang unggul dan sesuai dengan karakteristik lahan.
“Boltim memiliki potensi mengoptimalkan area lahan pertanian yang luas yang menjadi peluang dalam mendukung rencana penambahan area tanam cabai rawit dan bawang merah di tingkat Provinsi Sulawesi Utara. Boltim juga perlu memperkuat perannya sebagai penyedia pasokan komoditas pertanian melalui inisiasi Kerja Sama Antar Daerah (KAD),” ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Boltim Oskar Manoppo menyampaikan bahwa implementasi ETPD akan terus dioptimalkan untuk memperkuat tata kelola, efisiensi proses bisnis, serta mendukung berbagai program strategis daerah.
Oskar juga menekankan pentingnya peningkatan produktivitas pertanian dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumsi lokal, serta melakukan pemetaan komoditas pertanian yang surplus dan defisit untuk mendukung inisiatif KAD. (hep)