METROklik – Bank Indonesia (BI) kembali melaksanakan North Sulawesi Investment Forum (NSIF) Tahun 2025 ini, bertempat di Hotel Four Point Manado, Jumat (8/8/2025).
“Kegiatan ini membantu meningkatkan investasi dan pertumbuhan ekonomi di wilayah Sulawesi Utara.Forum ini menjadi ajang strategis untuk mempertemukan pemilik proyek dengan investor potensial, baik nasional maupun iinternasional,” ujar Kepala Perwakilan BI Sulut Joko Supratikto.
Dia mengatakan, semua kabupaten kota se-Sulut harus punya komitmen dalam rangka kemajuan daerah dengan berbagai inovasi yang dilakukan.
“Kontribusi PDRB Sulut terhadap nasional saat ini baru di level 0,85%. Masih banyak area pengembangan lebih lanjut yang bisa didorong secara bersama-sama,” kata Supratikto.
Dia menjelaskan, dilihat dari PRDSLB Sulut, dapat disimpulkan kontributor utama pertumbuhan terletak pada konsumsi rumah tangga dengan pangsa 44% dan investasi dengan pangsa 28%. Dengan investasi yang terkontraksi sebesar 1,43% pada triwulan II 2025, maka perlu dilakukan penambahan cakupan proyek dan diversifikasi sektor investasi.
“Atas dasar hasil identifikasi ini, BI Sulut mendorong pemerintah di Sulut untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lewat percepatan realisasi investasi melalui promosi Investment Project Ready to Offer (IPRO) ke berbagai investor strategis di dunia internasional,” paparnya.
Supratikto mengatakan, hasil identifikasi sejalan dengan arah pengembangan ekonomi wilayah Sulampua di RPJMN 2025-2029. Yakni pembangunan diarahkan untuk penguatan industri pengolahan, pengembangan kawasan dan hilirisasi, serta konektivitas antarwilayah. “Iven NSIF 2025 yang digagas Bank Indonesia ini pun diharapkan dapat memberi manfaat untuk investasi diberbagai sektor,” ungkapnya.
Diketahui pada forum tersebut turut digelar final North Sulawesi Investment Challenge (NSIC) 2025, yang menampilkan empat proyek unggulan dari tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Kabupaten Sangihe berhasil meraih juara pertama dengan proyek Kawasan Industri Perikanan. (hep)