OJK : Kinerja Perbankan Sulut Triwulan II 2025 Tumbuh Positif

0
257

METROklik – Kinerja perbankan yang beroperasi di Propinsi Sulawesi Utara (Sulut) khusus pada triwulan II tahun 2025 ini mengalami pertumbuhan positif.

Hal ini sebagaimana disampaikan Kepala OJK Sulutgomalut Robert Sianipar, pada kegiatan media update Triwulan II Tahun 2025 di Hotel Luwansa Manado, Selasa (16/09/2025).

“Adanya peningkatan baik secara tahunan (year-on-year/YoY) maupun bulanan (month-to-month/mtm) dengan total aset perbankan di Sulut mencapai Rp102,93 triliun,” ujar Sianipar.

Lanjut dia, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun mencapai Rp34,30 triliun, naik 4,92% (YoY) dan 3,60% (mtm), menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap sektor perbankan semakin solid.

“Dari sisi penyaluran kredit, perbankan di Sulut mencatat total Rp54,18 triliun, dengan pertumbuhan 4,64% (YoY) dan 0,27% (mtm),” ungkapnya.

Lanjut Sianipar, meski pertumbuhannya sedikit lebih rendah dibanding aset dan DPK, hal ini tetap mengindikasikan perbankan di daerah mampu menjaga penyaluran kredit yang sehat.

Di sisi lain, Capital Adequacy Ratio (CAR) atau rasio kecukupan modal perbankan juga terjaga pada level yang cukup baik. Untuk bank umum, CAR tercatat 18,96%, sedangkan di BPR mencapai 23,34%.

“Dari sisi Loan to Deposit Ratio (LDR), angka di Sulut berada di level 157,96%, turun dari angka 163,21% di bulan Mei 2025,” beber Sianipar.

Sementara itu, Non-Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah di Sulut tercatat 2,55%, sedikit lebih tinggi dibanding angka nasional 2,44%. Namun masih berada di bawah ambang batas yang ditetapkan OJK yaitu 5%.

“Capaian ini menunjukkan bahwa sektor perbankan di Sulut tetap tumbuh positif di tengah tantangan ekonomi global, dengan indikator utama yang masih terjaga di level sehat,” ungkapnya.

Sementara untuk hasil survei nasional literasi dan inklusi keuangan tahun 2025, diterangkan Sianipar, mencerminkan bahwa sebagian masyarakat telah memiliki akses dan penggunaan produk/layanan jasa keuangan, tetapi belum sepenuhnya memahami manfaat, resiko, maupun cara penggunaan produk keuangan tersebut secara bijak.

Oleh karena itu, katanya, OJK terus melakukan edukasi keuangan dengan melakukan program kampanye dan strategi ini dilakukan agar kegiatan edukasi menjadi lebih relevan, kontekstual dan selaras dengan agenda literasi serta inklusi keuangan nasional. (hep)

iklan-HUT-prov

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here