METROklik – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Tomohon menggelar kegiatan Pengawasan Partisipatif Dalam Rangka Pemungutan dan Perhitungan Suara Pemilihan Gubernur, Wakil Gubernur, Walikota dan Wakil Walikota bersama Media, (25-26/11/2024).
Dosen Kepemiluan Unsrat, DR Ferry Daud Liando yang juga Dekan FISIP Unsrat menjadi salah satu nara sumber (Narsum) dalam kegiatan ini. Dia mengatakan,
partisipasi itu bukan hanya untuk Bawaslu, dalam melakukan pengawasan. Di Undang-undang nomor 10 tahun 2016 ada lima jenis partisipasi masyarakat. Pertama partisipasi dalam rangka merumuskan kebijakan. Kedua partisipasi dalam rangka kalidasi. Ketiga partisipasi dalam hal tata kelola teknis. Keempat pengawasan partisipasif, serta yang kelima partisipasi memberikan suara.
“Jadi, partisipasi itu bukan hanya datang di TPS. Tapi, partisipasi juga untuk memastikan proses itu berjalan dengan baik,” jelasnya.
Lanjutnya, berkaitan dengan tema yakni pemungutan dan perhitungan suara. Bekal pertama yang harus diketahui adalah potensi-potensi kemungkinan
akan terjadi, kecurangan-kecurangan saat pemungutan suara. “Untuk itu, perlu adanya pengetahuan tentang mana yang disebut pelanggaran dan potensi pelanggaran,” katanya.
Kata dia lagi, dengan adanya pengawasan partisipatif diharapkan ada kerjasama antara lembaga penyelenggara pemilu, peserta pemilu, dan masyarakat untuk bisa sama-sama berkomitmen agar tidak melakukan pelanggaran pemilu serta melaksanakan pemilu secara jujur dan adil.
“Dalam pengawasan partisipatif, masyarakat berhak untuk menyampaikan hasil pemantauan atas pemilu dan menyampaikan laporan terkait dugaan pelanggaran pemilu,”ungkap Ferry.
Itu sebabnya dijelaskannya, masyarakat yang terlibat dalam pengawasan partisipatif atas dasar kesukarelaan memerlukan kesadaran dan tanggung jawabnya dalam menghasilkan pemilu yang bermartabat. “Dengan adanya peran aktif masyarakat dan media dalam mengawasi pemilu, diharapkan pelanggaran pemilu semakin berkurang,” harapnya. (hep)
