METROklik Manado – Keberhasilan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada 2017, sebagai TPID terbaik di Indonesia, membuat TPID Yogyakarta melakukan studi banding di Sulut, Selasa (06/11/2018).
Pertemuan pun dilaksanakan di Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulut. “Kami ingin belajar bagaimana upaya pemerintah di Sulut menekan inflasi. Tapi juga menjaga agar kesejahteraan petani tetap tinggi,” ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan DI Yogyakarta Arofa Noor Indriani.
Selain itu, lanjut dia, ingin belajar dari Sulut bagaimana upaya pemerintah mewujudkan operasi daerah selesaikan kemiskinan. “Kedua hal ini ada di Sulut, kalau di tempat kami paling hanya satu, menjaga inflasi,” ungkap Indriani.
Sementara Asisten II Pemprov Sulut Rudy Mokoginta, mengatakan tahun 2017, Sulut meraih penghargaan sebagai TPID Terbaik dan berprestasi untuk kabupaten kota yakni Bitung. “Ini karena sinergitas antar TPID baik provinsi maupun kabupaten dan kota,” bebernya.
Akan hanya Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulut Soekowardojo mengatakan, prestasi yang diraih ini, harus dijaga dan ditingkatkan.
“Semakin banyak yang terlibat maka pengendalian inflasi di daerah akan lebih baik,” ungkapnya.
Ditambahkan Deputi BI Perwakilan Sulut MHA Ridhwan, sampai akhir tahun TPID Sulut harus menjaga harga volatile food seperti bawang, cabai dan tomat yang sering memicu inflasi juga harga tiket pesawat terbang. Tapi, diperkirakan inflasi Sulut sampai akhir tahun masih berada di bawah target 3,5 plus minus 1 persen. “Berbagai program pun telah dilakukan BI dan Pemprov Sulut seperti menanam bersama cabai, tomat serta bawang,” paparnya. (*)
Penulis : Gaudentius