METROklik – Propinsi Sulawesi Utara (Sulut) berpotensi menjadi epicentrum varian MU Covid-19 di Indonesia.
Demikian dikatakan Pemerhati Kesehatan Sulut dokter Sunny Rumawung, Rabu (15/09/2021). “Hal ini didasari dengan diperbolehkannya Bandara Sam Ratulangi (Samrat) menjadi bandara yang bisa melayani penerbangan dari luar negeri, selain Bandara Soekarno Hatta,” ujar Rumawung.
Untuk itu, lanjut dia, Pemprov Sulut harus benar-benar menyiapkan diri dalam menghadapi hal tersebut. Jika lengah maka bisa saja varian baru seperti MU akan masuk ke Indonesia melalui Sulut.
“Semua tanpa terkecuali jika ada turis atau WNI yang dari luar negeri masuk ke Sulut maka wajib di PCR. Selain itu, isolasi selama 10 hari dan di PCR kembali. Masyarakat juga harus terus diingatkan untuk selalu disiplin Prokes agar penularan di daerah ini tidak naik lagi,” harapnya.
Sementara itu, General Manager Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi Manado, Minggus Gandeguai menyatakan, kesiapan Bandara Sam Ratulangi untuk menjadi satu pintu masuk kedatangan internasional, baik dari dukungan fasilitas hingga protokol kesehatan.
“Petugas operasional kami semua sudah divaksin lengkap. Dalam bertugas pun selalu menggunakan APD, masker, sarung tangan, dan menerapkan protokol kesehatan lainnya,” ujar Minggus, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (14/9/2021).
Selain itu kata Minggus pihaknya juga akan melakukan pengaturan jarak antar penumpang, sehingga saat masuk ke dalam kawasan CIQ sudah sesuai dengan prokes. “Kami masih menunggu teknis pelaksanaannya karena pasti akan ada regulasi yang akan diterapkan di lapangan,” terangnya. (hgp)