RS Bethesda Tomohon Akan Diproses Hukum Keluarga Almarhumah Agitha

0
514

Keluarga almarhumah Agitha saat memberikan keterangan pers

METROklik – Keluarga Almarhumah Agitha Wajong (27), warga Matani III, Kota Tomohon, bakal melakukan proses hukum terhadap RS Bethesda Tomohon.

Hal ini atas dugaan malpraktek yang dilakukan pihak RS Bethesda Tomohon, sehingga Agitha meninggal dunia pada 5 Oktober 2021 lalu. “Ya, kami akan memproses secara hukum pihak RS Bethesda Tomohon,” ujar ibu almarhumah Selvi Pondaag, didampingi ayah dan suami almarhumah Paul Wajong dan Giovani Wuisan, pada sejumlah wartawan.

Sementara pihak RS Bethesda Tomohon membantah telah melakukan malpraktek. “Tindakan medis kami sudah sesuai SOP. Kami tidak melakukan malpraktek. Niat saja tidak apalagi melakukannya, itu dosa namanya. Rumah sakit ini milik gereja, untuk melayani,” tegas Direktur RS Bethesda Tomohon dr Ramon Amiman, pada sejumlah wartawan, Selasa (09/11/2021).

Meski begitu, dia mengatakan, manajemen rumah sakit tidak akan menghalangi jika pihak keluarga Agitha memproses hukum. “Kami siap akan memberikan informasi pada penyidik nanti,” kata Ramon.

Dipihak lain, dia juga mengatakan, sebagai rasa empati pada almarhumah, maka pihak rumah sakit siap memberikan diakonia sebesar Rp20 juta. “Ini bukan santunan, tapi diakonia kami pada pihak keluarga ibu Agitha,” tandas Direktur.

Sebelumnya, keluarga almarhumah Agitha, pada konferensi pers, mempertanyakan sikap dan tanggungjawab dari pihak RS Bethesda hingga menyebabkan anak, sekaligus istri terkasih mereka meninggal dunia.

Ibunda almarhumah Agitha, Selvi Pondaag menceritakan awal Agitha, sejak memeriksakan diri pada 30 Juli 2021 dan ternyata ada kista di kandungannya. Berselang waktu kemudian dioperasi pihak RS Bethesda yang ditangani dokter spesialis kandungan.

Singkat cerita, dikatakan Selvi, almarhumah beberapa hari kemudian mengalami kejang-kejang, selanjutnya dirujuk ke RS Siloam, kemudian dirujuk lagi ke RSUP Prof Kandouw. “Di RS Kandou pihak dokter mengatakan jika Agitha sudah koma dan mengalami infeksi berat akibat luka di usus yang dioperasi rumah sakit sebelumnya,” ungkap Selvi.

Namun begitu, kata ibu almarhumah ini, Agitha dioperasi kembali pihak RSUP Kandouw, karena pihak keluarga masih tetap mengharapkan Agitha sembuh. “Tapi nyawanya tak tertolong lagi, dia meninggal pada tanggal 5 Oktober 2021,” paparnya. (hgp)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here