METROklik – Proyek pantai Malalayang di Kota Manado, sudah hampir rampung 100 persen terpantau, Minggu (05/03/2022) Dampaknya, diantaranya akan memajukan perekonomian rakyat sekitar.
Diketahui, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan penataan kawasan Pantai Malalayang dan Ecotourism Village Bunaken tersebut
Penataan dua kawasan pariwisata ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan Destinasi Super Prioritas (DPSP) Manado-Bitung-Likupang di Sulut dan menelan dana sebesar Rp 94,26 miliar.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan, bahwa penataan kedua kawasan ini bertujuan untuk mendukung pengembangan destinasi pariwisata berstandar internasional dan berwawasan lingkungan di Kota Manado.
Untuk rinciannya, penataan Pantai Malalayang dilaksanakan dengan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun Jamak 2020-2022 sebesar Rp 65,48 miliar.
Pembangunan tersebut dilaksanakan di atas lahan seluas 18.500 meter persegi dengan progres fisik saat ini telah mencapai 94 persen penyelesaian.
Adapun untuk lingkup pekerjaan di kawasan Pantai Malalayang meliputi pekerjaan kios untuk pedagang dan demaga, monumen bola dunia (Bobocha), infrastruktur kawasan, signage, menara pandang, warung apung, toilet umum dan pekerjaan landscape.
“Untuk penataan kawasan Pantai Malalayang, saya minta untuk ditambah jumlah dapur di warung-warung yang dibangun, sehingga pengunjung yang datang nantinya tidak perlu menunggu lama saat memesan makanan,” jelas Basuki saat meninjau lokasi, dilansir dari siaran pers, Senin (28/2/2022).
Diharapkan dengan selesainya penataan kawasan ini dapat mendukung peningkatan penyerapan tenaga kerja di bidang pariwisata.
Sedangan pada penataan Ecotourism Village Bunaken, pekerjaan telah dilaksanakan sejak tahun 2020 dengan nilai kontrak sebesar Rp 28,78 miliar. Pembangunannya dilaksanakan di lahan seluas 19.000 meter persegi.
Baik Pantai Malalayang maupun Ecotourism Village Bunaken, penataan kawasan dilaksanakan dalam satu paket oleh kontraktor PT Nindya Karya.
Lingkup pekerjaan kawasan Ecotourism Village Bunaken berupa pembangunan dermaga, galeri wisata, bangunan terminal, teater budaya, infrastruktur kawasan, gerbang kawasan, papan lokasi dan penataan lanskap.
Terkait hal ini Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Utara Kementerian PUPR Komang Raka Maharthana mengatakan, proses pembangunan dilakukan dengan penuh kehati-hatian.
“Semuanya dilakukan dengan mempertimbangkan petunjuk lapangan dari Badan Perlindungan Taman Nasional Bunaken, demi meminimalkan kerusakan terumbu karang dan biota di kawasan konservasi,” ungkap Komang. (*)
Sumber : Kompas.com