METROklik – Awan mendung pertanda duka cita melingkupi seantero Desa Tenga, Kecamatan Tenga, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel).
Sang tokoh pendidikan, tokoh pembangunan dan juga tokoh agama, Thomas Lintang telah pergi ke pangkuan Bapa di Sorga. Dia menghembuskan napas terakhir pada Selasa (28/06/2022) malam, di kediamannya Desa Tenga pada usia 91 tahun.
Banyak jasa yang telah ditorehkan oleh Om Thomas, begitu sapaan akrabnya, untuk Desa Tenga, Kabupaten Minahasa dikala itu, bahkan Propinsi Sulawesi Utara.
Di dunia pendidikan, Om Thomas yang menamatkan pendidikan terakhir SGB tahun 1951 di Tomohon dan SGA/KGA tahun 1957 juga di Tomohon, menghentarkan dirinya sebagai seorang guru. Tercatat dia seorang guru di Sekolah Rakyat (SR) Desa Tenga tahun 1951-1957, kemudian dipercayakan menjadi Kepala Sekolah Rakyat tahun 1957-1960.
Karir di dunia pendidikan terus menanjak tatkala dia menjadi Kepala Depora Kota Madya Manado pada tahun 1965-1970. Di tahun 1970 Om Thomas, kendati sebagai seorang gura dia terpanggil untuk membangun Desa Tenga, sehingga mencalonkan diri sebagai Hukum Tua.
Om Thomas kemudian terpilih sebagai Hukum Tua Desa Tenga, periode tahun 1970-1975. Dikala itu jasa yang tak terlupakan dan dinikmati masyarakat Desa Tenga sampat saat ini, yakni merintis dan membangun jaringan air bersih. Bahkan desa tetangga, yakni Desa Pakuweru dan Desa Radey, menikmati jaringan air bersih tersebut hingga saat ini.
Usai mengabdi selama 5 tahun di desa tercintanya, Desa Tenga, Om Thomas kembali melanjutkan karirnya di dunia pendidikan, dipercayakan oleh pemerintah sebagai Kepala PDK Kecamatan Tenga tahun 1970-1975, dia kemudian dimutasikan sebagai Kepala PDK Amurang. Om Thomas juga sempat dipercayakan sebagai Ketua KUD Persatuan Tenga.
Kini dia telah pergi selamanya meninggalkan masyarakat Desa Tenga, namun karya dan jasanya untuk membangun desa selalu dikenang masyarakat Desa Tenga. Selamat jalan Om Thomas Lintang…(hgp)
<
