“Dirut PD Pasar Tomohon Yanes Posumah”
CATATAN REDAKSI
METROklik – Perusahaan Daerah (PD) Pasar Tomohon yang dipimpin Direktur Utama Yanes Posumah, dengan mengelolah Pasar Beriman Tomohon, pendapatannya ternyata fantastis.
Hal ini sebagaimana terungkap dalam konferensi pers bersama wartawan belum lama ini. Yanes mengatakan, untuk retribusi pasar mengacu pada Perda Nomor 8 tahun 2017. “Retribusinya bervariasi ada yang Rp5000, Rp10.000 dan yang paling tinggi Rp15.000. Itu semua per hari ditagih,” ujarnya.
Dia juga mengaku, pedagang yang berjualan di Pasar Beriman sebanyak 1.426 pedagang. Perinciannya, yang difasilitasi 955 pedagang, sedangkan yang sisanya 400-an pedagang membawa tenda sendiri. “Dari jumlah tersebut yang aktif berjualan hanya sekitar 1.100 pedagang. Sisanya tidak aktif karena tidak berjualan setiap hari,” terangnya.
Catatan redaksi, sebagai asumsi saja (bukan hitungan pasti, bisa bertambah bisa juga berkurang) pendapatan dari PD Pasar Tomohon, jika mengambil hitungan rata-rata retribusi yang ditagih Rp10.000 dikalikan 1.100 pedagang yang aktif, menghasilkan pendapatan Rp11.000.000 per hari.
Jika dikalikan sebulan dengan asumsi rata-rata 30 hari pedagang berjualan menghasilkan pendapatan Rp330.000.000 per bulan. Nah, jika jumlah tersebut dikalikan 12 bulan maka akan menghasilkan pendapatan Rp3.960.000.000 per tahun. Jadi pendapatan PD Pasar Tomohon diperkirakan redaksi ini, sekitaran Rp3.960.000.000 per tahun.
Hitungan redaksi ini belum termasuk dengan retribusi pedagang musiman atau temporer yang membludak, seperti menjelang Natal dan tahun baru. Hitungan belum juga termasuk dengan 300-an pedagang yang tidak aktif, karena tidak berjualan setiap hari. Hitungan belum juga termasuk dengan penyewaan lapak.
Dari pendapatan yang diperoleh ini, sayangnya hingga kini PD Pasar Tomohon belum dapat memberikan kontribusi untuk kas daerah Pemkot Tomohon atau semacam PAD. Kabarnya, masih terkendala dengan payung hukum akan status PD Pasar sendiri.
Lantas kemana mengalirnya pendapatan dari PD Pasar Tomohon? Informasi yang didapat, selain untuk membayar gaji karyawan ada pembenahan-pembenahan kecil di dalam pasar. “Kami saat ini ada kas 500 juta sampai 600 juta. Kami gunakan anggaran itu untuk membuat saluran air,” kata Yanes, saat konferensi pers. Benarkah demikian? (red)
<
