METROklik – Penolakan Fraksi Golkar terhadap Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Pelaksanaan APBD 2023 Pemkot Tomohon, berbuntut panjang. Dua legislator dari Partai Gerindra yang bergabung di Fraksi Golkar akhirnya ditarik dan bergabung dengan Fraksi PDIP.
Ketua DPC Partai Gerindra Tomohon Sendy Rumajar membenarkan dua Legislator dari Partai Gerindra masing-masing Eliezer Posumah dan Syane Doortje Mandagi, yang sebelumnya bergabung dengan Fraksi Golkar sudah ditarik dan pindah ke Fraksi PDIP.
“Alasan ditarik, pertama Fraksi Golkar memutuskan sepihak tanpa koordinasi dengan kami Partai Gerindra. Kedua, alasan penolakan Fraksi Golkar saat pendapat akhir Fraksi tentang LPJ APBD Tahun 2023 Kota Tomohon, di luar substansi,” tegas Sendy.
“Mereka mempersoalkan hal-hal yang tidak substansi atau tidak ada dalam LPJ. Jadi tidak rasional,” tambahnya.
Padahal, lanjutnya, APBD 2023 sudah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dengan hasil opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP.) Ini menghianati keinginan rakyat,” jelas SEGAR sapaan akrabnya.
Diketahui, pemindahan ke-dua anggota dewan dari Partai Gerindra ini, dari Fraksi Golkar ke Fraksi PDIP, menyusul terbitnya surat dari DPC Partai Gerindra Tomohon Nomor 01-08/B/GERINDRA-TOMOHON/2024 tertanggal 1 Agustus 2024 ditujukan kepada Pimpinan DPRD Kota Tomohon perihal Pemindahan Anggota Fraksi yang ditandatangani oleh Ketua Sendy Rumajar dan Sekretaris Marthen Jhonny Kreysen.
Ditelusuri keberadaan surat penarikan, diperoleh informasi kalau surat dimaksud sudah berada di tangan Sekwan.
“Surat dari DPC Partai Gerindra Tomohon, Kamis (1/8/2024) sore sekira Pukuk 17.00 wita, sudah kami bawa ke Kantor DPRD Tomohon dan diterima oleh Pak Sekretaris Dewan, Steven Waworuntu,” kata Fargo Tular juru bicara Partau Gerindra Tomohon. (hep/*)