BI Apresiasi Pemkab Sitaro Aktif Lakukan Upaya Pengendalian Inflasi

0
26

METROklik – Bank Indonesia (BI) Sulawesi Utara menggelar High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD), bersama Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Senin (07/10/2024).

Kepala Kantor Perwakilan BI Sulut, Andry Prasmuko memberikan apresiasi kepada Pemkab Sitaro karena aktif melakukan upaya dalam pengendalian inflasi. “Program Gerakan Sitaro menanam, antara lain sebagai upaya untuk stabilisasi lonjakan harga bahan pangan, yang pada gilirannya juga mengendalikan inflasi di daerah. Juga beberapa program untuk pengendalian inflasi. Kami sangat mengapresiasi upaya Pemkab Sitaro,” ujar Andry.

Selain itu, katanya, fasilitas kerja sama antar daerah dalam pasokan komoditas pangan ke Sitaro, seperti beras, cabe, dan hortikultura serta upaya alokasi 20 persen Dana Desa untuk kegiatan pengendalian inflasi. “Juga upaya pengendalian inflasi oleh TPID melalui berbagai kanal media sosial untuk menjaga ekspektasi masyarakat akan tingkat inflasi, khususnya,” kata Andry.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sitaro Denny Kondoj yang membacakan sambutan Penjabat Bupati Joi Oroh, memaparkan sejumlah program sebagai upaya pengendalian inflasi. Antara lain Gerakan Sitaro Mananam, lomba menanam antardesa, gerakan pasar murah.

“Syukur, pada tahun ini Sitaro berprestasi dalam pengendalian inflasi sehingga mendapat insentif fiskal dari pemerintah pusat sebesar 5 miliar lebih dalam bentuk kegiatan pasar murah dan pangan murah,” ungkap Kondoj.

Pemkab Sitaro juga, katanya ada Gerakan Pangan Murah melalui Dinas Pangan dan Pertanian untuk membantu keterjangkauan bahan pangan pokok di masyarakat, terutama ketika mengalami lonjakan harga untuk komoditas seperti beras, minyak goreng, gula, cabe.

“Sebagai wilayah kepulauan, stabilitas ekonomi dan keuangan terutama ketersediaan pangan seperti beras, minyak goreng, cabe, dan lain-lain, Kabupaten Sitaro sangat bergantung pada pasokan daerah lain seperti Manado, Bitung, dan Minahasa dan sekitarnya. Bila terjadi cuaca buruk, pasokan terganggu dan harga pasti naik. (Kondisi) itu kita sudah alami berkali-kali,” ujarnya.

Sebelumnya Andry Prasmuko menyerahkan bantuan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) kepada sejumlah penerima berupa sekolah, lembaga keagamaan (gereja) dan kelompok usaha menjahit.

“Pemberian bantuan sosial untuk rumah ibadah, sekolah, dan kelompok penjahit merupakan PSBI sebagai kepedulian sosial keagamaan, pendidikan, dan kelompok masyarakat. Pilihan pemberian terhadap kelompok-kelompok ini karena ada alasan mendasar dalam pembentukan karakter serta perilaku masyarakat,” ungkap Prasmuko. (hep)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here