METROklik Manado – Franko Wangko dengan gerakan #masadepan, membeberkan konsep ekonomi kreatif dalam rangka mesejahterakan masyarakat dan pelaku usaha.
“Indonesia pernah mengalami krisis ekonomi yang menyebabkan jatuhnya perekonomian nasional pada tahun 1998. Banyak usaha-usaha skala besar pada berbagai sektor termasuk industri, perdagangan, dan jasa yang mengalami stagnasi bahkan sampai terhenti aktifitasnya,” urainya.
Namun begitu, menurut tokoh muda Kota Manado ini, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dapat bertahan dan menjadi pemulih perekonomian di tengah keterpurukan akibat krisis moneter pada berbagai sektor ekonomi.
‘UMKM merupakan salah satu usaha yang konsisten dapat memajukan perekonomian Indonesia. Peran UMKM dalam perekonomian Indonesia ditunjukan oleh populasinya sebagai pelaku terbesar, serta konstribusinya dalam penyerapan tenaga kerja,” terangnya.
Selain itu, lanjut dia UMKM memiliki daya tahan yang lebih baik terhadap krisis, yang terbentuk karena struktur organisasi dan tenaga kerja UMKM yang lebih fleksibel, dalam menyesuaikan dengan perubahan pasar. Daya tahan dan fleksibilitas ini menjadikan UMKM digunakan oleh sebagian besar masyarakat sebagai sumber utama penghidupan.
Di Manado, Menurut Franko, perkembangan UMKM dengan konsep ekonomi kreatif telah menggalami perkembangan. Tapi kelemahannya perkembanganya terfokus ke jumlah industri makanan. Jenis-jenis ekonomi kreatif lainnya seperti kesenian, kerajinan, fashion, pertunjukan, permainan interaktif, film, riset, masih kurang dilakukan oleh masyarakat Manado.
“Ada beberapa faktor yang menjadi penghambat perkembangan ekonomi kreatif, diantaranya sumber daya manusianya yang masih kurang memahami teknologi, daya beli yang kurang serta persaingan usaha yang terfokus,” bebernya.
Dia menambahkan, berangkat dari permasalahan di atas, terbesit ide untuk mencanangkan program UMKM adalah sebagai gerakan #masadepan. (*)
Penulis : Gaudentius