Usaha di bidang peternakan ayam kampung untuk Desa Tuutu masih merupakan usaha sambilan, belum dikelola dengan manajemen bisnis yang professional.
Selama ini peternak belum mampu mengembangkan suatu model/usaha penetasan sehingga produktivitasnya masih cukup rendah karena kemampuan biologi ayam kampung memproduksi telur masih terkendala dengan adanya sifat mengeram sehingga produksi telur dalam satu tahun tidak sampai 50 butir, karena induk setelah menghasilkan telur dalam satu siklus peneluran akan berhenti dan mengerami telurnya.
Kini sudah saatnya dilakukan perubahan dalam penanganan usaha peternakan rakyat sehingga dapat meningkatkan taraf hidup petani/peternak. Peningkatan skala usaha perlu penanganan yang lebih intensif dan efisien dengan mengupayakan teknologi yang tepat guna yang dapat menekan biaya produksi.
o
Tim PKM Fakultas Peternakan Ir. Martina Montong, MS dan Nova Lontaan SPt, MSi telah melaksanakan pengabdian didesa Tuutu berupa penyuluhan serta platihan/pendampingan serta melakukan berbagai teknik budidaya untuk menyiasati permintaan pasar dengan cara memperpendek waktu pemeliharaan, mempercepat pertumbuhan dan menurunkan angka mortalitas.
Sebagai solusi untuk meningkatkan produktivitas ayam kampung maka telah diintroduksi ayam kampung super yang saat ini menjadi peluang usaha baru yang sangat menggiurkan, dimana permintaan daging ayam kampung meningkat dengan signifikan karena permintaan konsumen yang cukup tinggi.
Ayam kampung super atau ayam lokal pedaging unggul yang merupakan hasil persilangan antara ayam kampung dengan ayam ras , memiliki perumbuhan yang lebih cepat dibandingkan ayam lokal, sehingga orang menyebutnya dengan ayam kampung super.
Lebih lanjut dinyatakan bahwa ayam kampung super dalam usia dua bulan beratnya bisa mencapai 1,5 kg, umur 45 – 75 hari sudah siap dikonsumsi, hal tersebut yang membedakan dengan ayam kampung asli yang umumnya baru bisa dipanen setelah 5- 6 bulan .
Selain itu telah dilakukan penyuluhan/pelatihan cara penanggulangan penyakit unggas dengan menggunakan ramuan herbal sebagai antibiotic alami , agar daging dan telur ayam kampung aman dikonsumsi manusia serta pelatihan pasca panen berupa pembuatan bakso dan chiken nugget. Hal ini bertujuan agar meeka dapat melanjutkan usaha peternakan ayam kampung dengan meningkatkan pendapatan melalui pemeliharaan ternak ayam kampung. (*)