METROklik Langowan – Kebiasaan makan midal (mie campur tinutuan) untuk mengurangi lemak, setelah mengkonsumsi sejumlah makanan saat Natal dan Tahun Baru, berakibat fatal puluhan warga di Langowan, Kabupaten Minahasa.
Dugaan kuat keracunan berasal dari mie basah, yang pengakuan sejumlah warga membelinya di pasar lama.
Sebagaimana dikutip dari tribunmanado.co.id, sejumlah warga pun mengakui merasa pusing dan muntah akibat menyantap midal.
“Sepulang rumah, perut saya sakit lantas saya muntah – muntah. Saya makan midal di salah satu rumat teman, Rabu (02/01/2019) siang. Saya sempat dirawat di Rumah Sakit Budi Setia, sekarang sudah pulih,” ujar Nortje, salah satu warga.
Indria Manaroinsong, salah satu warga juga merasakan sakit perut serta bagian belakang sakit sehabis menyantap midal di rumah. Ia cepat pulih hingga tak sampai dibawa ke rumah sakit. “Saya hanya minum Bear Brand,” katanya.
Hingga saat ini para pasien yang menderita keracunan makanan mencapai 69 orang. 26 orang di RS Noongan dan 43 orang di RS Budi Setia Langowan.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) menyimpulkan bahwa dampak keracunan tersebut cukup parah,” terang Kadis Kesehatan Minahasa Dr Juliana Kaunang.
“Para pasien mengeluh pusing, sakit kepala, mual-mual bahkan muntah. Sampel mie dan bakso sudah diamankan Polsek Langowan untuk diperiksa di Polda Sulut dan BBPOM Manado,” ungkap Kaunang. (*)
Editor : Gaudentius