Sophia Wattimena : Inklusi Keuangan Pilar Penting Pembangunan Ekonomi

0
150

METROklik – Inklusi keuangan merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Inklusi keuangan dibarengi dengan literasi keuangan yang tinggi akan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Hal ini dikatakan Ketua Dewan Audit merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK Sophia Wattimena, saat menghadiri kegiatan Puncak BIK Sulawesi Utara yang dilaksanakan di Menara Alfa Omega, Kota Tomohon, Sabtu (21/10/2023).

“Masyarakat akan memiliki akses yang lebih luas terhadap berbagai produk dan layanan jasa keuangan yang dibutuhkan dan pahami risikonya, sehingga tidak terjebak dalam penawaran jasa keuangan yang ilegal,” kata Sophia dalam sambutannya.

Lanjut dia, berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022, Indeks Inklusi Keuangan Nasional tercatat sebesar 85,10 persen dan Indeks Literasi Keuangan Nasional tercatat sebesar 49,68 persen, sedangkan di Provinsi Sulawesi Utara sendiri Indeks Inklusi Keuangan tercatat sebesar 86,23 persen dan Indeks Literasi Keuangan tercatat sebesar 50,13 persen.

Diketahui, BIK dilaksanakan setiap Oktober sejak 2016 untuk mendukung upaya Pemerintah mencapai target inklusi keuangan 90 persen pada 2024. BIK 2023 mengambil tema “Akses Keuangan Merata, Masyarakat Sejahtera”.

Kegiatan Puncak BIK Sulawesi Utara turut dihadiri oleh Kepala Biro Perekonomian Provinsi Sulawesi Utara Reza Alexandro Wenas Dotulung, Kepala OJK Sulutgomalut Winter Marbun, Pimpinan Industri Jasa Keuangan di Provinsi Sulut dan diikuti peserta dari insan Industri Jasa Keuangan dan masyarakat umum.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala OJK Sulutgomalut Winter Marbun, melaporkan rangkaian kegiatan yang diselenggarakan dalam memeriahkan BIK 2023 di Provinsi Sulawesi Utara yang terdiri

  1. Fasilitasi pemberian kredit/pembiayaan bagi masyarakat serta pelaku usaha kecil dan mikro antara lain melalui kegiatan business matching.
  2. Pameran produk dan/atau layanan jasa keuangan Pembukaan rekening, polis dan produk keuangan lainnya.
  3. Literasi keuangan (sosialisasi, webinar, bank goes to school/campus, klinik konsultasi, dan outreach program).
  4. Aksi Indonesia Menabung (melalui penerbitan Surat Edaran (SE) menabung, penandatanganan PKS, dan pembukaan rekening).
  5. Kampanye dan publikasi program literasi, inklusi keuangan serta perlindungan konsumen secara masif.
  6. Penjualan produk/layanan jasa keuangan berinsentif (pemberian discount, cashback, point, bonus atau reward) secara masif oleh LJK pada bulan Oktober.
  7. World Investor Week (WIW) 2023.
  8. Recycling program kepada Industri Jasa Keuangan.

(hep)

IMG-20241206-WA0012

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here