METROklik – Komite eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga memberikan penjelasan mengenai perkembangan terbaru terkait surat protes yang dilayangkan ke AFC dan FIFA. Dia menyebut surat itu bukan untuk mengubah hasil pertandingan Bahrain vs Timnas Indonesia.
Kelanjutan surat protes PSSI kepada AFC dan FIFA mengenai kepempinan wasit Ahmed Al Kaf menjadi simpang siur dalam dua pekan terakhir. Salah satunya mengenai AFC selaku konfederasi sepak bola Asia menolak surat tersebut.
Kabar itu bermula dari Ketua Badan Tim Nasional (BTN) PSSI, Sumardji yang menyebut AFC tak menerima surat protes PSSI. Hal itu dikatakan Sumardji dalam wawancara dengan salah satu televisi nasional.
Sumardji kemudian telah menjelaskan bahwa surat itu bukan ditolak, melainkan PSSI diminta untuk menghubungi FIFA lebih lanjut perihal sanksi tersebut. Tapi kabar penolakan itu terlanjur menyebar luas.
Nah, Arya Sinulingga selaku Exco PSSI lain ikut meluruskan persoalan tersebut. Dia memastikan bahwa surat federasi bukan ditolak oleh AFC.
“Bukan ditolak, tapi AFC bilang bahwa itu yurisdiksinya FIFA. Tapi kan sesuai dengan yang mekanismenya, match comm (match commissioner atau pengawas pertandingan)-nya kan AFC,” kata Arya di Jakarta.
“Jadi kita bikin, kita kan langsung pada hari itu juga satu jam kemudian kita bikin protes ke matchcomm Itu AFC. Ya, kemudian kita bikin lagi surat ke FIFA, tembusannya ke AFC, udah bener kok,” tambah Arya.
Lantas sudah sejauh mana perkembangan terbaru terkait surat protes PSSI? Arya mengatakan suratnya sudah ada di FIFA. Federasi pun kini tinggal menunggu proses dan respons dari induk olahraga sepak bola dunia tersebut.
“Sekarang di FIFA. Kita tunggu aja, harusnya kan AFC kan juga proses ya, karena ini kan matchcomm-nya mereka,” ucap Arya.
Lebih lanjut Arya juga menjelaskan bahwa tujuan PSSI melayangkan surat protes terkait wasit Ahmed Al Kaf dalam memimpin laga Bahrain vs Timnas Indonesia bukan untuk mengubah hasil.
Melainkan agar AFC dan FIFA berbenah bahwa ada wasit yang kinerjanya, menurut PSSI, buruk. “Kita sih bukan soal mengubah hasil, kan kita nggak tahu ya. Kita sih bawa supaya ke depan fairness yang dibangun lah. Bayangin seluruh dunia itu melihat itu, nonton itu gitu,” terangnya.
“Dan jadi dagelannya dunia gitu, enggak wajar kalau kita ingin, jangan dong sepak bola jadi dagelan. Tapi beneran sebagai fair play FIFA itu punya slogannya fair play. Jadi wajar kalau kita juga ingin,” pungkas Arya.
PSSI melayangkan surat protes kepada AFC dan FIFA menyusul kegagalan Timnas Indonesia meraih kemenangan atas Bahrain di Stadion Nasional Bahrain, Riffa, pada 10 Oktober lalu. PSSI memprotes kinerja kepemimpinan Ahmed Al Kaf yang dianggap jadi dalang di balik kegagalan Garuda menang atas Bahrain.
Pertandingan ketiga grup C putaran ketiga Kualifkasi Piala Dunia 2026 zona Asia itu berakhir dengan skor 2-2. Wasit Ahmed Al Kaf dianggap PSSI sengaja meniup peluit panjang lebih lebih lama dari waktu yang seharusnya.
Pasalnya saat laga sudah memasuki menit ke-90, wasit cadangan hanya memberikan tambahan waktu 6 menit. Tapi wasit Al Kaf baru menghentikan laga pada 90+9, setelah Bahrain mencetak gol penyeimbang. (*)
Sumber : Jawapos.com